Rabu, 16 Maret 2011

contoh naskah drama dari cerpen yang dibaca

Skandal Sandal

Liburan sekolah pun tiba. Gleamy pun berniat untuk mengunjungi rumah kakeknya di Ciater, Bandung.
Gleamy : “Auw!! Pak, ada apa sih berhenti mendadak gini?! Kepalaku sakit nih jadinya!”
Pak Udin : “Maaf Non, itu ada bebek-bebek lewat.”
Gleamy : “Bebek? (sambil membuka dan menengok ke luar jendela mobil) Pak, bebknya minggir dong! Saya mau lewat nih!”
Pemilik Bebek : “Yeee.. memangnya situ aj yang mau lewat! Bebek saya juga mau lewat nih!”
Gleamy : “Bebek jelek aja!” (sambil nyegir dan menutup jendela mobil)
Pemilik Bebek : “Eh, apa kamu bilang! Dasar anak kurang ajar!”
Gleamy : “Pak Udin, ayo jalan!”
Pak Udin : “Hehe iya Non.. Non Glamy gitu amat sama bebek.”
Gleamy : “Hehe juga deh Pak!”
Beberapa emnit kemudian, sampailah Gleamy dan Pak Udin dirumah kakek. Saat turun dari mobil, Gleamy disambut baik oleh senyuman kakeknya.
Kakek : “Gleamy!” (sambil melambaikan tangan)
Gleamy : “ Kakek!” (sambil mencium tangan kakek)
Kakek : “Jadi Gleamy, kamu akan tinggal disini selama satu minggu?”
Gleamy : “Iya Kek.” (sambil menganggukan kepala)
Kakek : “Ya sudah, masuk ke dalam sanah!” (sambil mengambil kaca dari sakunya untuk melihat giginya yang hilang)
Gleamy : “Iya Kakek.. Gleamy masuk dulu ya.” (sambil ketawa ngakak)
Kakek : “Iya.”
Saat Gleamy akan masuk ke dalam rumah, tiba-tiba ada yang menpuk pundak Geamy.
Kak Nikki : “Hey! Ngapain kamu ketawa ngakak disini?”
Gleamy : “Eh Kak Nikki, ngagetin aja.”
Kak Nikki : “Lagian kamu ngapain ketawa sampai ngakak gitu?”
Gleamy : “Engga kok kak, tadi ngliat Kakek lucu.. jadinya ketawa.”
Kak Nikki : “Dasar kamu. Sekarang kakak tunjukin kamar kamu aja yuk!”
Gleamy : “Ayo!”
Kak Nikki : “Nah, ini kamar kamu. Emang ngga cukup besar sih, tapi mudah-mudahan kamu suka deh!” (sambil membukakan pintu)
Gleamy : “A-apaan tuh! Tikus!” (sambil menggelayut tangn Kak Nikki)
Kaku Nikki : “Hahaha.. sama tikus aja takut!”
Gleamy : “Ihh Kakak. Tikus kan menggelikan tau!”
Kak Nikki : “Ya sudah, terus kamu sampai berapa lama mau gelayutan di tangan Kakak?”
Gleamy : “Eh iya.. lupa.”
Kak Nikki : “Ya sudah, Kakak pergi dulu ya.”
Gleamy : “Eh Kak, ikut.” (sambil menarik tangan Kak Nikki)
Saat Gleamy dan Kak Nikki berjalan menuju ke luar rumah, Gleamy melihat san Nenek sedang asyik menonton sinetron kesayangannya. Gleamy pun menyalami tangan Nenek yang bau kencur itu.
Gleamy : “Nenek! Apa kabar?” (tanya Gleamy sambil mencium tangan Nenek yang bau kencur itu)
Nenek : “Eh Gleamy! Alhamdullilah baik Gleam.. kamu gimana kabarnya?”
Gleamy : “Alhamdullilah baik juga Nek. Eh, Gleamy mau keluar rumah dulu ya Nek.” (sambil berlari kecil menghindari nenek agar tidak di suruh menemani melihat sinetron)
Nenek : “Ya ya.”
Gleamy : “Kak, aku keluar dulu ya.. mau menghirup udara segar.”
Kak Nikki : “Iya hati-hati.”
Saat di luar rumah Kakek, Gleamy ingin berjalan-jalan de sebuak kebun yang terletak di seberang rumah Kakek. Tapi, apa yang terjadi? Gleamy menginjak sesuatu yang lembek. Dan sesuatu itu adalah kotoran kerbau. Saat Gleamy ingin menghindari kotoran itu, malah sandal Gleamy terlempar dan terhanyut ke sungai.
Gleamy : “Oh tidak! Sandalku!” (sambil berlari mengejar sandalnya)
Steve : “Hey! Sandalku mau dibawa ke amna?”
Gleamy : (kaget dan berbalik badan)
Steve : (mengejar Gleamy hingga terjatuh)
Gleamy : “Hahaha.. rasain!”
Steve : “Itu sandalku mau dibawa ke mana?”
Gleamy : “Ini kan sandalku!”
Steve : “Coba kamu luhat ukuran sandal itu!”
Gleamy : (sambil membalik sandal) “Oh iya.. hehehe.. maaf ya.”
Steve : “Iya.”
Malam harinya, Kakek mengadakan acara kumpul-kumpul keluarga. Semuanya datang. Tak lama kemudian, Papah dan Mamah Gleamy pengha,pirinya dam membawa Tante Sherly dan seorang laki-laki.
Papah : “Gleamy.. bagaimana tadi? Sampai jam berapa?”
Gleamy : “Tadi Gleamy sampai jam 09.00 Pah.”
Papah : “Oh ya sudahkalau begitu, tadi di jalan lancar kan?”
Gleamy : “Alhamdullilah lancar Pah.. Mamah mana Pah?”
Papah : “Itu, sebantar Papah panggilkan.” (lalu memanggil Mamah yang membawa Tante Sherly dan seorang laki-laki)
Mamah : “Gleamy, kenalisn ini Tante Sherly dan Steve.”
Gleamy : (kaget! Ternyata laki-laki yang ia temui de kebun tadi adalah anaknya Tante Sherly) “O-oh iya Mah.”
Tante Sherly : “Gleamy, kenalin, ini Steve anak Tante satu-satunya.”
Gleamy : “Iya Tante.” (sambil berjabat tangan)
Mamah : “Gleamy, Mamah dan Tante Sherly kesana dulu ya.”
Tante Sherly : “Kalian berdua ngobrol-ngobrol aja dulu disini.” (Tante Sherly dan Mamah pun meninggalkan Gleamy dan Steve berdua)
Gleamy : “Oh.. jadi kamu Steve ya.. maaf ya soal tadi siang?”
Steve : “Soal apa?”
Gleamy : “Aku salah ngambil sandal, hehehe.”
Steve : “Oh iya, ngga apa-apa kok.”
Gleamy : “Jadi kau tau, aku cucu Kakek juga?”
Steve : (menganggukan kepala) “Ini, coba lihat.”
Gleamy : “Ternyata kamu menemukan sandalku?”
Steve : “Iya, tadi aku menemukan di pinggir sungai saat kamu sudah pergi.”
Gleamy : “Makasih ya Stev!”
Steve : “Iya, sama-sama.”
Akhirnya mereka berdua tertawa bersama dan melewati acara itu dengan mengobrol berdua.

5 komentar:

  1. Iya ka, minta cerpennya dong, ntar creditnya tetep pake nama kakak. Buat dikonversi ke drama. Makasi😊

    BalasHapus
  2. Iya ka, minta cerpennya dong, ntar creditnya tetep pake nama kakak. Buat dikonversi ke drama. Makasi😊

    BalasHapus